Sejak akhir tahun 2019, hingga saat ini, seluruh dunia sedang mengalami depresi besar akibat mewabahnya suatu virus yang menyebkan pandemi hampir di ratusan negara, sehingga banyak rakyatnya yang terjangkit dengan virus ini, salah satunya adalah negara Indonesia.
Adapun nama virus yang dimaksud adalah virus corona atau COVID-19. Nama corona virus ini berasal dari bahasa latin, yaitu “(korṓnē, "lingkaran, untaian"), yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya”. Infeksi COVID-19 ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina. Virus ini diketahui menginfeksi sistem pernapasan, dan menular dengan cepat, karena virus ini bisa hidup menempel pada sebuah benda, yang mungkin saja terjadi akibat percikan saat penderita sedang bersin maupun batuk. Bahkan orang yang berada dalam jarak dekat dengan penderita, ketika penderita mengeluarkan percikan (batuk atau bersin) orang tersebut bisa saja tertular dengan virus ini.
Pada beberapa kasus, “virus ini bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu, da juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru(pneumonia)”. Dilihat dari bahaya virus ini, maka ada beberapa negara yang menerapkan kebijakan lockdown untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus korona .
SelanjutnyaStay at home merupakan salah satu anjuran yang selalu diserukan oleh pemerintah dari seluruh penjuru dunia kepada masyarakatnya , agar bisa mengurangi bahkan memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 ini, dengan cara membatasi pergerakan untuk bertemu dengan orang banyak, dan ditekankan untuk selalu tetap berada #dirumahsaja, kecuali memang ada kepentingan mendesak yang mengharuskan keluar rumah atau bertemu dengan banyak orang
Ketika menunjukkan gejala batuk, bersin, pilek, pakai masker untuk menghindari penyebaran droplet di lingkungan terbuka.Orang yang sehat juga dianjurkan untuk memakai masker ketika beraktivitas di luar ruangan. Kenakan masker juga selama berolahraga.Masker bertujuan sebagai perlindungan tambahan untuk meminimalisir risiko paparan dari penyebaran lewat udara.Pastikan Anda mengetahui cara memakai masker yang benar agar malah tidak membuka peluang paparan.
Istilah social distancing alias jaga jarak mungkin sudah jadi jargon yang tidak asing lagi di telinga dalam beberapa bulan ini. Social distancing atau physical distancing adalah tindakan menjaga jarak fisik dengan orang lain, dan batas jarak yang dianjurkan adalah minimal 1-2 meter dengan orang lain , tujuannya adalah membantu anda untuk menghindari jiks secara tidak sengaja menghirup uap atau tetesan liur yang mungkin mengandung virus Corona.Setiap orang dapat menjadi carrier virus corona dan tidak menunjukkan gejala sakit yang khas. Dalam ruang publik, kita tidak bisa tahu pasti siapa saja orang yang sudah positif terinfeksi, apalagi jika tanpa gejala.
Selalu cuci tangan dengan bersih menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik lalu bilas. Jika tidak ada akses air bersih, hand sanitizer atau tisu basah beralkohol bisa jadi alternatif darurat.
Gejala utama yang muncul ketika orang terkena COVID-19 adalah meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38 Celcius, karena suhu tubuh yang normal pada manusia adalah antara 36 Celcius sampai 37 Celcius. Terjadinya demam ini menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh.Demam umumnya terjadi sebagai reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit penyebab penyakit.
Salah satu gejala yang menandakan kamu sudah terinfeksi COVID19 adalah batuk kering. Batuk kering yang muncul dalam COVID-19 disebabkan oleh iritasi pada jaringan paru-paru. Saat udara memasuki paru-paru dan melewati jaringan yang teriritasi, hal itu memicu batuk. "Kemungkinan batuk akan tetap ada sampai tubuh Anda benar-benar menyembuhkan jaringan yang rusak," ujar direktur pengobatan gaya hidup EHE Health dr Seema Sarin.
Para pasien penderita Covid-19 ada yang mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas. Rasa sesak saat bernapas akan muncul setelah 5 hari gejala awal muncul. Hal tersebut biasanya dialami oleh pengidap yang berusia muda. Sedangkan pada orang tua, rasa sesak saat bernapas akan muncul dalam 2-3 hari setelah gejala awal muncul. Rasa sesak napas pada penderita COVID-19 ini disebabkan oleh transfer oksigen yang terganggu sebab respons yang muncul dari imun .
Biasanya , orang yang sudah terpapar virus COVID-19 akan merasakan sakit kepala hebat, layaknya vertigo. Ia akan merasa pusing dan lingkungan sekitar terasa bergerak atau berputar, sehingga akan membuat penderitanya tidak mampu untuk melakukan aktivitas normal untuk sementara waktu .
Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid19 kembali menyampaikan perkembangan terkini soal kasusvirus corona di Indonesia. Disampaikan Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, salah satunya adalah pihaknya memastikan bahwa pemerintah terus memantau perkembangan varian baru corona yang ditemukan di Inggris. "Pemerintah terus mengikuti perkembangan varian Covid-19 yang saat ini muncul di Inggris," ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 22 Desember 2020. Selain itu, menurut Wiku, kasus Covid-19 meningkat sebesar 12,1 persen dalam sepekan terakhir, yakni periode 14 sampai 20 Desember 2020. DKI Jakarta disebut menyumbang kenaikan kasus Covid-19 tertinggi.p>
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Simak update kasus virus corona dunia hari ini per Senin, 4 Januari 2021.Pandemi virus corona hingga kini masih belum berakhir dan makin bertambah kasus. Dilansir oleh worldometers.info pukul 16.00 WIB, kasus Covid-19 di seluruh dunia hari ini per Senin (4/1/2021) yakni mencapai 85.552.271 kasus. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 1.851.706 orang meninggal dunia dan 60.521.153 pasien telah sembuh.Ada 23.179.412 kasus aktif atau pasien dalam perawatan yang tersebar di berbagai negara. Tersebar di berbagai negara di belahan dunia, berikut peringkat 10 besar negara dengan kasus Covid-19 tertinggi.
Kami dari kelompok Good Job ingin memperkenalkan anggota kami
NIM : 1900016054
NIM : 1900016045
NIM : 1900016027